Selasa, 28 Desember 2010

Ditolelir, Budaya Barat Menguatkan

Seks bebas sulit dipisahkan dari remaja metropolis. Masyarakat urban ini pun terkenal dengan sikap hedonism pandangan yang menggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup yang menyelimutu sebagian masyarakat metropolis. Nah free sex di kalangan pelajar ini menjadi momok yang menakitkan bagi para orang tua. Lantas bagaimana upaya menekan dampak negatif dari budaya barat ini.

Seorang gadis belia sebut saja namanya siska (16) berjalan lamban di salah satu pelataran sekolah swasta ternama di kota bogor. Dengan sepatu ket, rok supermini, berkemeja putih ketat hingga lekuk tubuhnya terlihat jelas, disertai lengok tubuhnya yang aduhai, seakan memancing birahi kaum adam yang memandangnya. Meski siswa ini baru kelas 11 SMA, pakaian yang dikenakanya sudah seperti wanita dewasa.

Siska merupakan gunung ES dari fenomana free sex di kalangan masyarakat metropolis yang sekarang sedang digandrungi. Takut hamil dan terinfeksi penyakit pun selalu menghantui, tapi kebiasaan itu menghalahkan rasa takut yang lama lama terkikis dan hilang. Tapi bukan alesan itu saja para remaja akrab dengan pergaulan bebas, penafsiran moderanisasi yang salah kaprah pun ikut mencuci otak mereka untuk berbuat yang lebih jauh. Kemajuan informasi dan teknologi pun mempengaruhi para remaja terjembab dalam pergaulan seks bebas. Misalnya karena pergaulan dan gaya trend hidup modern di Negara barat.

0 komentar:

Posting Komentar