Jumat, 06 Juli 2012

Tingkat Profesionalisme


Tingkat Profesonalisme

  1. Pendekatan Lambang Profesional
            Antara lain seperti : Sertifikat, lisensi dan akreditasi.
  1. Pendekatan sikap indiidu.
layanan indidu pemegang profesi diakui oleh umum dan bermaanfaat bagi penggunanya
  1. Pendekatan elektic
merupakan pendekatan yang menggunakan prosedure, teknik, metode dan konsep dari berbagai sumber, sistem, dan pemiiran akademis.  

Ciri - Ciri Profesionalismme


Ciri-Ciri Profesionalisme

q  Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang, serta mahir dalam  menggunakan peralatan tertentu  .
q  Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdsan dalam menganalisis suatu masalah.
q  Memiliki sikap berorieentasi kedepan sehingga punya  kemampuan mengatasi perkembangan lingkungan.
q  Memiliki sikap mandiri bedasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi

Pengertian Profesional dan Profesionalisme


Pengertian Profesional
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dst.  

Ciri Ciri Profesional dibidang Teknologi Informasi


Ciri-Ciri Profesional dibidang IT
q  Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI
q  Mempunyai ketrampilan yang tinggi di bidang TI
q  Cepat tanggap terhadap masalah client, paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilennya
q  Mampu melakukan pendekatan multidispliner
q  Mampu bekerja sama
q  Bekerja dibawah disiplin etika

Tujuan Kode Etik Profesi


Tujuan Kode Etik Profesi
q  Menjunjung tinggi martabat profesi.
q  Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
q  Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
q  Meningkatkan mutu profesi.
q  Meningkatkan mutu organisasi profesi.
q  Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
q  Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
q  Menentukan baku standarnya sendiri. 

Kode Etik Profesi


Kode Etik Profesi
q  Standarstandar etika menetapkan akan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
q  Standarstandar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilemadilema etika dalam pekerjaan.
q  Standarstandar etika membiarkan profesi menjaga reputasi dan fungsi profesi dalam melawan kelakuan yang jahat dari anggotaanggota tertentu.
q  Standarstandar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi. 

Fase Pembuatan Aplikasi


Berikut ini kegiatan pembuatan aplikasi yang akan dilakukan :
1. Menganalisis aplikasi
2. Mendesain aplikasi, termasuk desain perangkat lunak aplikasi
3. Penerapan aplikasi ke dalam perangkat lunak 
4. Testing aplikasi
5. Pelatihan untuk para operator
6. Maintenace dari aplikasi 

Sumber : Tugas Pribadi ABTI 

Batasan Masalah E-Learning


Aplikasi yang direncanakan akan mengikut batasan-batasan yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Adapun batasan-batasan tersebut mencakup dana, dan waktu. Berikut ini gambaran lengkap mengenai batasan masalah pada sistem informasi ini :

1. Dana
Besarnya dana yang disediakan untuk pembuatan aplikasi e-learning jurusan sistem informasi universitas gunadarma tidak lebih dari Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)

2. Waktu
Semua proyek sistem informasi yang direncanakan harus selesai dan dioperasikan paling lama 10 bulan  dari sejak waktu pengusulan sistem ini.
3. Sasaran
Aplikasi e-learning dikhususkan untuk mahasiswa jurusan sistem informasi Universitas Gunadarma. 

Sumber : Tugas Pribadi Proposal ABTI 

MANFAAT APLIKASI E-LEARNING


MANFAAT APLIKASI  E-LEARNING 

Manfaat dari aplikasi yang kami buat adalah sebagai berikut :
1.        Bisa Mendapatkan materi yang lebih banyak .
2.        Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga
3.        Kecepatan distribusi yang dapat diterima dimana pun berada
4.        Fleksibilitas kecepatan pembelajaran 

SUMBER :  E-LEARNING KONSEP DAN APLIKASI , PENERBIT ANDI . Empy Effendi, SE., MBA 

Presentasi Pengolahan Proyek

LATAR BELAKANG
§Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin cepat dan memadai . 
§Promosi produksi yang masih terbatas
§Kesulitan dalam penyampaian produksi yang dipasarkan.
§Transaksi perusahaan yang kurang optimal. 

KEUNTUNGAN PENGEMBANGAN 
§Meningkatkan pelayanan kepada costumer CV. Sukses Sablon
§Memudahkan pelanggan dalam memesan produk atau order
§Memudahkan dalam promosi produksi CV. Sukses Sablon
§Memperluas wilayah usaha
§Meningkatkan laba keuangan pada CV. Sukses Sablon 

METODOLOGI 
qAnalisis kebutuhan
q Desain fungsi
q Pemograman
q Pengujian
q Instalasi
q Pelatihan  
q Pemeliharaan
q Dokumentasi 

SUMBER : TUGAS PRIBADI PPSI 



Ruang Lingkup pada Prposal E-learning.


Aplikasi e-learning berbasis web yang akan dibuat memiliki beberapa ruang lingkup yang harus dikerjakan yaitu sebagai berikut :
1.      Menganalisis dan meneliti setiap prosedur-prosedur yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran mahasiswa.
2.      Mendesain sebuah aplikasi yang dapat mendukung seluruh prosedur serta menunjang kemampuan aplikasi.
3.      Menganalisis teknologi yang harus digunakan guna mendukung pembuatan aplikasi e-learning berbasis web.
4.      Membuat program komputer untuk mengimplementasikan desain aplikasi e-learning berbasis web.
5.      Menerapkan serta melakukan percobaan aplikasi ini sampai dengan penerapan aplikasi secara memuaskan.

Sumber : Tugas Proposal ABTI . 

Latar Belakang pada Sebuah Proposal.


Kemajuan dunia  IT semakin bertambah pesat semenjak hadirnya sebuah Teknologi informasi dengan penggunaan internet yang benar-benar mengubah kehidupan kita semua. Tempat dan jarak yang dulu memisahkan sekarang makin tidak terasa dampaknya. Kemajuan internet pun mempengaruhi hampir setiap  kegiatan operasional di organisasi masyarakat, dan menyebabkan fenomena penggunaan awalan “e” dan online dalaam kamus bisnis. Segala kegiaatan mutakhir tersebut menjajikan efeektifitas dan efesiensi yang menakjubkan. Fenomena tersebut menyentuh dunia pendidikan dan pelatihan dengan lahirnya metode  e-learning. 
E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. dan memacu untuk melakukan kegiatan metode synchronous dan asynchronous pada e-learning.
Sebagai lembaga pendidikan perguruan tinggi, Universitas Gunadarma berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Konsekuensi dari itu maka Universitas Gunadarma harus mampu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang diselenggarakan.
Selama ini semua proses pembelajaran di Universitas Gunadarma terutama untuk mahasiswa jurusan sistem informasi masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara mahasiswa dengan dosen hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara mahasiswa dengan dosen di dalam kelas. Jika pertemuan antara mahasiswa dengan dosen tidak terjadi maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di Universitas Gunadarma yang dapat berakibat kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi pelajaran.
Maka perlu dibuat suatu aplikasi e-Learning  berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di Universitas Gunadarma serta mempermudah dalam penyebaran ilmu pengetahuan kepada mahasiswa jurusan sistem informasi.

Senin, 04 Juni 2012

Pengujian Software dengan Menggunakan Framework LDTP

Pengujian Perangkat Lunak dengan Menggunakan Framework LDTP
(Linux Desktop Testing Project)

1.                       Latar Belakang 

 Perangkat lunak kode terbuka merupakan hasil kerja sama komunitas open source yang tersebar si seluruh dunia melibatkan jutaan programer. Keberagaman latar belakang dan metode pemograman para pengembang telah menimbulkan kekhawatiran pada beberapa pihak terhadap kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Oleh karenanya diperlukan suatu cara dalam proses pengujian perangkat lunak tersebut. Sehingga sebelum disebarluaskan kepada pemakai perangkat lunak tersebut telah terjamin kualitasnya dan dapat memberikan kenyamanan pada pemakai dalam menggunakan perangkat lunak tersebut.
Metode pengujian yang diterapkan dalam menguji perangkat lunak kode terbuka dapat bersifat manual dan otomatis. Untuk  metode manual menggunakan metode smoke test, sedangkan untuk metode otomatis dengan menggunakan framework LTDP, yang dikembangkan oleh komunitas open source. Framework LTDP telah digunakan dalam menguji semua aplikasi Gnome, aplikasi — aplikasi dari yayasan mozila (mozila browser, firefox, thunderbird), aplikasi open office, aplikasi java (swing), daan aplikasi – aplikasi (mulai KDE 4) LDTP akan menguji bagian – bagian dari aplikasi yaitu object based (tool bar, push, button, dll) context sensitve (windows based), handle unexpected window, dll. 

2.                  Pengujian Perangkat Lunak Kode Terbuka sebagai Jaminan Kualitas (QA)

Pengembangan perangkat lunak mengikuti suatu siklus hidup agar dapat berkesinambungan. Secara teknis pengembang perangkat lunak dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi apa aja yang sesuai, tetapi harus memperhatikan siklus hidup pengembangannya. Agar peraangkat lunak dapat memberikan kepuasaan kepada pengguna, mudah dalam pemeliharaan dan pengembangannya. Bahwa perlu jaminan bahwa perangkat lunak telah diakhiri pengujian yang diakhiri dengan uji penerimaan.

Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai macam aktivias diantaranya yang berhubungan dengan Pembangun perangkat lunak yang mengerjakan perangkat lunak dengan menerapkan  metode dan pengukuran yang tepat, dan melakukan pengujian perangkat lunak  Kualitas perangkat lunak dapat dilihat terdiri dari berbagai sisi.
a.       Sisi pemakai
·         Keseluruhan pengoprasian dari perangkat lunak harus bekerja
·         Mudah untuk dipelajari dan dioprasikan
·         Adanya pengontrolan dan penanganan kesalahan
·         Dukungan dari pengembang perangkat lunak.
b.      Sisi rancangan
·         Mantabability: kemudahan dalam pemeliharaan
·         Usability : kemudahan untuk digunakan
·         Reusability : kemampuan dari komponen yang lain, untuk diaplikasikan pada sistem yang lain.
·         Reability : yahan uji coba 
·         Expandbility : dapat diperluas .
c.       Sisi nilai tambah
·         Productivity
·         Diferensiasi
·         Manajemen

3.                  Metode pengujian perangkat lunak

Pegujian dilakukan untuk mengecek apakah sesuai kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat lunak telah diimplemeentasikan dengan baik, untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan pada program, serta untuk membutikan bahwa perangkat lunak telah memenuhi spesifikasi perangkat lunak yang didefinisikan. Terdapat 2 dasar dalam pengujian bagi metode pengujian lainya yaitu metode black box testing dan metode white box testing. Metode black box testing adalah metode untuk mengukur sejauh mana aplikasi yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pengujian ddilakukan terhadap spesifikasi system dan kebutuhan nya. Sedangkan untuk metode white box testng adalah metode untuk menguji struktur yang digunakan dalam bahasa dalam memogram.  

            Beberapa tahapan pengujian dalam perangkat lunak :
1)                  Pengujian modul – modul
2)                  Pengujian integrasi
3)                  Pengujian sistem
4)                  Pengujian penerimaan

Area uji perangkat lunak
1)                    Field
2)                    Record
3)                    File
4)                    Data entry
5)                    Kendali
6)                    Arus program

Penilaian menjadi tolak ukur keberhasilan dari pengujian perangkat lunak adalah   
1)      Berhasil : perangkat lunak yang dibangun mampu mengemulasikan service yang diinginkan
2)      Gagal : perangkat lunak tidak mampu melaksanakan fungsi yang diujikan.

Jenis-jenis kesalahan dalam pengujian :
1)      Fatal : hasilnya crash atau hang
2)      Serius : hasil output tidak benar
3)      Minor : hasil masih prematur

4.                  Framework LDtP

Linux desktop testing project adalah framework GNU yang digunakan untuk menguji perangkat lunak secara otomatis terutama untuk menguji perangkat lunak desktop pada sistem operasi linux sehingga kualitasnya dapat terus ditingkatkan.  Framework LDTP memanfaatkan pustaka – pustaka acssesbility dalam menguji antar muka dalam aplikasi. Selain itu framework LDTP dilengkapi dengan alat bantu yang dapat menjenerasi appmap dengan membaca komponen – komponen antar muka pada aplikasi dan alat bantu test case bedasarkan pemilihan user yang akan diuji. Inti framework LDTP menggunakan appmap dan menjadikan test case yang telah direkam ke test aplikasi dan memberi status untuk setiap test case sebagai output hasilnya.

Fitur – fitur LDTP :
a)      LDTP mendukung verifikasi dari kegiatan – kegiatan yang dijalankan
b)      Penulisan test cripts yang sangat mudah, penulisan scripts tidak perlu mengetahui hirarki dari objeck
c)      Selama pengujian, pengawasan terhadaap performa memori dari aplikasi dapat diukur.
d)     Pengelompokan bedasarkan eksekusi, yang menyediakan kontor yang ketat dan aliran test cript nya
e)      Script dapat ditulis pada komponen yang reusable dan data dapat disimpan atau diambil kembali dalam  bentuk XML  
f)       Objeck – objeck didefinisikan secata statis atau dinamis.

5.                  Kesimpulan

Pengujian perangkat lunak diperlukan sebagai salah satu bagian dari siklus pengembangan perangkat lunak. Perangkat lunak open source dapat diuji dengan metode dan alat yang ada. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah framework LDTP,Framework  LDTP merupakan produk komunitas yang masih terus dikembangkan agar hasil pengujian sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA :

http ://idtp.freedesktop.org/index.html

SUMBER :

Ana heryana, Ekasari Nugrabeni, PUSLIT INFORMATIKA. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI INFORMATIKA) 
elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/.../6935.pdf