Pemerintah Afrika Selatan batal menggandeng pengrajin-pengrajin Solo untuk penyediaan suvenir Piala Dunia 2110 karena produsen dari China mampu memberikan harga yang jauh lebih murah.
Hal tersebut dikatakan Walikota Surakarta, Joko Widodo, kepada wartawan, Kamis (15/4/2010). Menurutnya, penjajakan yang semula pernah dibuat dibatalkan mengingat pengrajin di kota Solo tidak bisa menyaingi harga yang ditawarkan China sebagai pesaing pengadaan barang-barang suvenir tersebut.
Sebelumnya Wakil Presiden Afrika Selatan Mlambo Ngcuka pada bulan April 2006 lalu datang ke Solo, salah satunya untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan mempercayakan suvenir Piala Dunia 2010 kepada sejumlah UKM di Solo.
"Lebih baik kita mengundurkan diri dari persaingan. Kita tidak bisa mengejar harga sangat murah yang ditawarkan produsen dari China. Bayangkan, harga yang mereka tawarkan untuk masing-masing item yang dipesan bisa separuh atau bahkan seperempat harga yang kita tawarkan. Kita tidak mungkin lagi mengejarnya" ujar Joko.
Joko mengatakan, pengusaha asal Solo telah menawarkan harga yang sangat rendah sesuai harga bahan baku dan harga produksi. Namun memang sejauh ini pengusaha China selalu mampu memberikan harga yang jauh lebih rendah dibanding harga yang ditawarkan produsen Indonesia.
"Biaya produksi di negeri China memang jauh lebih rendah dibanding di Indonesia. Bukan hanya sektor di kerajinan, di sektor lain pun pasaran ekspor kita sering dipukul produk murah dari Cina," ujar walikota yang juga pengusaha mebel tersebut.
literatur : detiksport.com
0 komentar:
Posting Komentar