Pengujian Perangkat Lunak dengan Menggunakan
Framework LDTP
(Linux Desktop Testing Project)
1.
Latar Belakang
Perangkat lunak
kode terbuka merupakan hasil kerja sama komunitas open source yang tersebar si
seluruh dunia melibatkan jutaan programer. Keberagaman latar belakang dan
metode pemograman para pengembang telah menimbulkan kekhawatiran pada beberapa
pihak terhadap kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Oleh karenanya
diperlukan suatu cara dalam proses pengujian perangkat lunak tersebut. Sehingga
sebelum disebarluaskan kepada pemakai perangkat lunak tersebut telah terjamin kualitasnya
dan dapat memberikan kenyamanan pada pemakai dalam menggunakan perangkat lunak
tersebut.
Metode
pengujian yang diterapkan dalam menguji perangkat lunak kode terbuka dapat
bersifat manual dan otomatis. Untuk metode manual menggunakan metode smoke test,
sedangkan untuk metode otomatis dengan menggunakan framework LTDP, yang
dikembangkan oleh komunitas open source. Framework LTDP telah digunakan dalam
menguji semua aplikasi Gnome, aplikasi — aplikasi dari yayasan mozila (mozila
browser, firefox, thunderbird), aplikasi open office, aplikasi java (swing),
daan aplikasi – aplikasi (mulai KDE 4) LDTP akan menguji bagian – bagian dari
aplikasi yaitu object based (tool bar, push, button, dll) context sensitve
(windows based), handle unexpected window, dll.
2.
Pengujian Perangkat Lunak Kode Terbuka sebagai
Jaminan Kualitas (QA)
Pengembangan perangkat
lunak mengikuti suatu siklus hidup agar dapat berkesinambungan. Secara teknis
pengembang perangkat lunak dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi apa aja
yang sesuai, tetapi harus memperhatikan siklus hidup pengembangannya. Agar peraangkat
lunak dapat memberikan kepuasaan kepada pengguna, mudah dalam pemeliharaan dan
pengembangannya. Bahwa perlu jaminan bahwa perangkat lunak telah diakhiri
pengujian yang diakhiri dengan uji penerimaan.
Jaminan kualitas
perangkat lunak terdiri dari berbagai macam aktivias diantaranya yang
berhubungan dengan Pembangun perangkat lunak yang mengerjakan perangkat lunak
dengan menerapkan metode dan pengukuran
yang tepat, dan melakukan pengujian perangkat lunak Kualitas perangkat lunak dapat dilihat terdiri
dari berbagai sisi.
a.
Sisi pemakai
·
Keseluruhan pengoprasian
dari perangkat lunak harus bekerja
·
Mudah untuk
dipelajari dan dioprasikan
·
Adanya pengontrolan
dan penanganan kesalahan
·
Dukungan dari pengembang
perangkat lunak.
b.
Sisi rancangan
·
Mantabability:
kemudahan dalam pemeliharaan
·
Usability :
kemudahan untuk digunakan
·
Reusability :
kemampuan dari komponen yang lain, untuk diaplikasikan pada sistem yang lain.
·
Reability :
yahan uji coba
·
Expandbility :
dapat diperluas .
c.
Sisi nilai
tambah
·
Productivity
·
Diferensiasi
·
Manajemen
3.
Metode pengujian perangkat lunak
Pegujian dilakukan
untuk mengecek apakah sesuai kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat
lunak telah diimplemeentasikan dengan baik, untuk mendeteksi
kesalahan-kesalahan pada program, serta untuk membutikan bahwa perangkat lunak
telah memenuhi spesifikasi perangkat lunak yang didefinisikan. Terdapat 2 dasar
dalam pengujian bagi metode pengujian lainya yaitu metode black box testing dan
metode white box testing. Metode black box testing adalah metode untuk mengukur
sejauh mana aplikasi yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pengujian
ddilakukan terhadap spesifikasi system dan kebutuhan nya. Sedangkan untuk
metode white box testng adalah metode untuk menguji struktur yang digunakan
dalam bahasa dalam memogram.
Beberapa
tahapan pengujian dalam perangkat lunak :
1)
Pengujian modul –
modul
2)
Pengujian integrasi
3)
Pengujian sistem
4)
Pengujian penerimaan
Area
uji perangkat lunak
1)
Field
2)
Record
3)
File
4)
Data entry
5)
Kendali
6)
Arus program
Penilaian menjadi tolak ukur keberhasilan
dari pengujian perangkat lunak adalah
1)
Berhasil :
perangkat lunak yang dibangun mampu mengemulasikan service yang diinginkan
2)
Gagal :
perangkat lunak tidak mampu melaksanakan fungsi yang diujikan.
Jenis-jenis kesalahan dalam
pengujian :
1)
Fatal : hasilnya
crash atau hang
2)
Serius : hasil
output tidak benar
3)
Minor : hasil
masih prematur
4.
Framework LDtP
Linux desktop testing
project adalah framework GNU yang digunakan untuk menguji perangkat lunak
secara otomatis terutama untuk menguji perangkat lunak desktop pada sistem operasi
linux sehingga kualitasnya dapat terus ditingkatkan. Framework LDTP memanfaatkan pustaka – pustaka acssesbility
dalam menguji antar muka dalam aplikasi. Selain itu framework LDTP dilengkapi
dengan alat bantu yang dapat menjenerasi appmap dengan membaca komponen –
komponen antar muka pada aplikasi dan alat bantu test case bedasarkan pemilihan
user yang akan diuji. Inti framework LDTP menggunakan appmap dan menjadikan
test case yang telah direkam ke test aplikasi dan memberi status untuk setiap
test case sebagai output hasilnya.
Fitur – fitur LDTP :
a)
LDTP mendukung
verifikasi dari kegiatan – kegiatan yang dijalankan
b)
Penulisan test
cripts yang sangat mudah, penulisan scripts tidak perlu mengetahui hirarki dari
objeck
c)
Selama pengujian,
pengawasan terhadaap performa memori dari aplikasi dapat diukur.
d)
Pengelompokan bedasarkan
eksekusi, yang menyediakan kontor yang ketat dan aliran test cript nya
e)
Script dapat
ditulis pada komponen yang reusable dan data dapat disimpan atau diambil
kembali dalam bentuk XML
f)
Objeck – objeck didefinisikan
secata statis atau dinamis.
5.
Kesimpulan
Pengujian perangkat
lunak diperlukan sebagai salah satu bagian dari siklus pengembangan perangkat
lunak. Perangkat lunak open source dapat diuji dengan metode dan alat yang ada.
Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah framework LDTP,Framework LDTP merupakan produk komunitas yang masih
terus dikembangkan agar hasil pengujian sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA :
http ://idtp.freedesktop.org/index.html
SUMBER
:
Ana heryana, Ekasari Nugrabeni,
PUSLIT INFORMATIKA. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI INFORMATIKA)
elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/.../6935.pdf